Ini percikan di bulan juni
Juni 2011
Yah.. begitulah hati
Bahasanya sulit untuk di urai
Jawabanya terbang atau entah tergantung
Yang pasti tubuh hanya bisa terbaring menatap jwaban
Jawaban yang kehilangan bentuknya,
Hingga aku pun tak bisa menemukan
Berfikir positive adalah mencari aman
Tapi apakah itu jawaban sesungguhnya?
Yang memang di inginkan ?
Bisa saja aku mencari,
Tapi untuk apa?
Bukan kah hanya kamu yang jadi harapan?
Menuju titik itu?
Titik dimana tak ada halangan untuk mengekspresikannya?
Hati ini bergemuruh, mau berkata namun hanya bisa berguman
Hati yang ini merasa terkekang, namun padahal ini memang tantangan
Benar-benar tantangan,
Hingga jawabannya tak aku cari untuk temukan
Hanya aku hindari melalui banyak pembenaran
Aku ingin mencari aman,
Tapi kau selalu menekan
Hei, siapa yang menekan?
Sosok impian
Yang tak bisa di gantikan.
Apakah ini bentuk penasaran?
Ini harapan
Apakah ini hanya angan?
Bisa saja,
Angan yang aku gantungkan kepada Tuhan
Allah SWT
Aku sempat berharap ingin kamu menjadi wasillah semangat ku beribadah pada Mu ya Rab..
Dan sampai saat ini pun
Saat jemari mengalun gaduh suara-suara ketikan di atas perangkat ini
Namun itu tidak benar,
Ia bukan?
Ke harusan adalah yang harus aku laksanakan
Dan sepertinya keharusan yang salah berharap seperti itu
Masa itu sudah lewat
Tersenyum, kamu sebagai wasillah ketenangan
tinggal kenangan
Tenang?
Tentu saja
Aku ingin berkata
Bahwa memang kamu yang jadi wasilah ketenangan selama ini
Sejak aku mengenal nama itu
nama pemilik senyum itu
Yang sering aku ucap tanpa suara
Jauh di sini
Di balik kemeja atau batik yang aku pakai
Di balik dada
Saat aku merasakan udara di pagi hari
Menusuk kelelahan lewat pori-pori kulit ini
Menembus kesibukan yang ingin di tolak
Ada scercah harapan
Seonggok kabar
Tentang hari-harinya
Atau balasan dari pesan
Yang menanyakan kesibukannya
Anugerah kenyamanan, saat bisa berbagi cerita
Dengan yang di impikan
Angan?
Ini tetap angan bukan?
Ia aku katakan
Semua rencana adalah angan
Dan Allah yang menentukan
Arggggghhh
Dan aku selalu mencari pembenaran
Untuk kembali pasrah akan harapan
Menunggu saat memang sudah di takdirkan.
25-26 juni , rentan waktu tulisan ini
25 tertidur, dan awal 26 terbangun kembali,
Sms yang aku gundahkan anehnya berbalas pesan
Mengapa harus seperti itu?
Padahal seharusnya tidak
Seperti saat dengan teman , berdiskusi, berkesimpulan.
Kita mencari-cari celah untuk memenuhi takdir
Padahal takdir yang itu, sudah di tentukan. Pasrah adalah jawaban
Ini percikan di bulan juni.
Saya, dan kita , pejuang, warna perjuangan.
0 comments:
Posting Komentar